Minggu, 08 Juli 2012

Proposal Tesis


EKSISTENSI PESANTREN TRADISIONAL
DITENGAH ARUS MODERNISASI PENDIDIKAN
(Studi Tentang Fenomena Pesantren At-Taufiqy Wonopringgo Pekalongan)

A.     Latar Belakang

  1. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang tetap eksis hingga sekarang.
Pesantren yang tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun lalu, masih eksis dan dibutuhkan kehadirannya di tengah- tengah masyarakat Muslim Indonesia. Namun eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia, mendapat berbagai tantangan dan rintangan. Mulai pada masa kolonial Belanda, masa kemerdekaan,  masa  Orde Baru  hingga  masa  sekarang-  pesantren  mendapat  tekanan  yang tidak ringan; seperti marginalisasi peran pesantren, penciptaan stigma jelek, dan perluasan pendidikan sekuler. Selain  dari  sistem  pendidikan  Belanda,  pendidikan  pesantren  datang  dari  eksponen tokoh sekuler pendidikan Indonesia yang memberikan stigma jelek terhadap pesantren, dan menginginkan agar pesantren dihapuskan sebagai bagian dari pendidikan Nasional. (Azyumardi Azra)

  1. Langkah-langkah mempertahankan eksistensi pesantren
Pesantren melakukan langkah-langkah penyesuaian yang diyakini akan   memberikan   manfaat   bagi   kaum   santri,   dan   mendukung   keberlangsungan   dan kebertahanan   pesantren,   seperti   sistem   penjenjangan   (klasikal)   dan   kurikulum   yang terencana, jelas dan teratur. (Karel Steenbrink)

  1. Pesantren At-Taufiqy merupakan pesantren tradisional yang tetap eksis ditengah arus modernisasi pendidikan Islam
Pesantren At-Taufiqy yang berdiri lebih kurang tahun 1990 M  adalah lembaga pendidikan Islam yang sejak awal berdirinya hingga sekarang tetap mempertahankan sistem tradisional. Pesantren yang didirikan oleh K.H.A. Taufiqurrahman, seorang kyai kharismatik dan sangat disegani oleh ulama’ dan kyai  di Pekalongan dan sekitarnya, namun tetap bersahaja dan tawadlu’.
Tidak mengadopsi sistem pendidikan modern bukan berarti lembaga pendidikan ini tidak diminati, malah sebaliknya sangat banyak orang tua muslim yang mempercayakan kepada pesantren ini untuk mendidik putra mereka. Ribuan orang menjadi santri di sana.

  1. Kunci eksistensi pesantren dan tantangan
Sosok kharismatik K.H.A Taufiqurrahman serta ke-istiqomah-an lembaga ini dalam mengkaji dan mengajarkan ilmu-ilmu dari kitab-kitab klasik sepertinya menjadi fenomena tersendiri sehingga pesantren bercorak tradisional ini tetap eksis dan diminati umat.
Namun demikian, pesantren ini “nampaknya” dihadapkan pada problem regenerasi kader Kyai penerus dan masa depan alumni yang termarginalkan dari dunia modern.

B.      Permasalahan Penelitian
.
1.      Apa  saja  aspek-aspek  eksistensi (kebertahanan)  Pondok  Pesantren  At-Taufiqy dalam  menghadapi modernisasi pendidikan?
2.      Apa latar belakang pemikiran Pengasuh Pondok Pesantren At-Taufiqy bertahan dengan sistem pendidikan tradisional dalam menghadapi modernisasi pendidikan?
3.      Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi kebertahanan Pondok Pesantren At-Taufiqy menghadapi modernisasi pendidikan?
4.      Bagaimana    implikasi    kebertahanan    Pondok    Pesantren    At-Taufiqy menghadapi modernisasi pendidikan terhadap proses pembelajaran di pesantren tersebut?

C.     Kerangka Teori

1.      Teori Tradisi dan Pembaharuan (al-Turats wa al-Tajdid) Hassan Hanafi, menjelaskan bahwa umat Islam harus mampu melestarikan tradisi klasik yang sekaligus melakukan pembaharuan agar mampu menjawab perubahan zaman. Namun, pembaharuan tidak berkonotasi modernisasi yang dimaknai westernisasi. Karena modernisasi yang bermakna westernisasi justru telah berdampak menyeret umat Islam pada budaya materialisme, dan keruntuhan moral (dekadensi). (Hassan Hanafi, Oksidentalisme)
2.      Teori Pembaharuan (Azyumardi Azra), menjelaskan bahwa pembaharuan pesantren diarahkan untuk fungsionalisasi pesantren sebagai salah satu pusat penting bagi pembangunan masyarakat. Pembaharuan itu meliputi; 1. pembaharuan substansi atau isi pendidikan pesantren dengan memasukkan subyek-subyek umum dan vocational yang dibutuhkan masyarakat; 2. pembaharuan metodologi pembelajaran yang sesuai perkembangan masyarakat di era informasi; 3. pembaharuan kelembagaan, seperti kepemimpinan pesantren dan diversifikasi lembaga pendidikannya; dan 4. pembaharuan fungsi yang semula hanya berperan sebagai fungsi pendidikan menjadi berperan juga sebagai fungsi sosial-ekonomi (Azra, dalam Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium Baru)
3.      Teori Sosiologi Agama, yang menjelaskan bahwa fungsi sosial agama adalah, mendukung dan melestarikan tradisi masyarakat yang sudah ada untuk meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial. (Durkheim, dalam Sosiologi Agama)

D.     Metodelogi Penelitian

1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif,  yaitu data tidak dalam bentuk angka –baik interval, ordinal maupun data diskrit—yang berusaha menggambarkan realitas sebagaimana adanya (realitas aslinya). Jenis penelitian ini bertendensi memiliki ciri khas natural setting sebagai sumber data langsung, peneliti berstatus sebagai instrumen kunci (key instrument), bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada produk, dan berkecenderungan menganalisis data dengan cara induktif, sekaligus lebih mengutamakan makna.

2.      Pengumpulan Data
Pengumpulan   data  dalam  penelitian  ini  menggunakan   pengamatan  langsung  dan partisipan;  yaitu  peneliti  mengamati  secara  langsung  dan terlibat  dengan  aktivitas  obyek untuk mengetahui  fenomena  yang relevan dengan  masa-lah dan tujuan penelitian,  dengan pengungkapan yang sistematis untuk menguji hipotesis.
Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam atau deepth interview. Sedangkan  dokumentasi  digunakan untuk menambah  bukti dan sumber-sumber  penelitian, yang   dapat   berfungsi   untuk   verifikasi   nama-nama   dan   judul   yang   diperoleh   dalam wawancara,  menambah  rincian  spesifik  guna  mendukung  informasi  dan  sumber-sumber lainnya serta membuat infrensi dari dokumen-dokumen tersebut.

3. Analisis data

Analisis  data  merupakan  proses  mengatur  urutan  data,  mengorganisasikan-nya   ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan  kata  lain  analisis  data  adalah  proses  yang  memerlukan  usaha-usaha  untuk secara  formal  mengidentifikasi   tema-tema   dan  menyusun  hipotesis-hipotesis   (gagasan- gagasan) yang ditampilkan oleh data, serta upaya untuk menunjukkan bahwa tema-tema dan hipotesis-hipotesis  tersebut didukung oleh data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis interaktif (interactive analysis). Analisis  data dalam  penelitian  kualitatif  ini ditandai  dengan  proses  yang dilakukan dengan tiga tahap, yaitu  : (a) reduksi data, (b) display data, dan (c) pengambilan kesimpulan dan verifikasi.


E.      Sistematika
Bab I     Pendahuluan
A.      Latar Belakang Masalah
B.       Rumusan Permasalahan
C.       Tujuan Penelitian
D.      Kajian Pustakan
E.       Kerangka Teori
F.        Metodologi
G.      Sistematika Pembahasan

Bab II    PESANTREN DAN MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM
A.  Pengertian, dan Ciri-Ciri Pesantren.
B.  Elemen- Elemen Pesantren
1.   Kiai
2.   Santri
3.   Masjid
4.   Pondok/Asrama
C. Sistem Pendidikan Pesantren
D.  Modernisasi Pendidikan

Bab III  PONDOK PESANTREN AT-TAUFIQY
A.  Kondisi Geografis, Sosial dan Budaya Masyarakat Sekitar
B.  Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Pesantren At-Taufiqy
C.  Sistem Nilai Pesantren At-Taufiqy
E.  Sistem Pendidikan Pondok Pesantren At-Taufiqy

Bab  IV EKSISTENSI PESANTREN TAUFIQIYAH MENGHADAPI MODERNISASI PENDIDIKAN
A.      Aspek-Aspek Kebertahanan Pesantren At-Taufiqy Menghadapi Modernisasi Pendidikan.
B.      Dasar Pemikiran  Pesantren  At-Taufiqy Bertahan  dari Modernisasi  Pendidikan.
C.      Faktor-Faktor     Yang    Mempengaruhi    Kebertahanan    Pondok    Pesantren    At-Taufiqy Menghadapi Modernisasi Pendidikan.
D.      Proses    Pembelajaran    di   Pesantren    At-Taufiqy   Sebagai    Implikasi    kebertahanannya Menghadapi Modernisasi Pendidikan.

Bab V    PENUTUP
A.      KESIMPULAN
B.      SARAN








Tidak ada komentar:

Posting Komentar